Share
8:00:00 PM

Catatan Hati Seorang Blogger

          Entah kenapa semua orang di dunia ini pengen jadi blogger. Mulai dari mereka yang alay sampai mereka yang kalem dan jenius. Apa mungkin mereka ingin menjadi popular di dunia maya? Ah, rasanya alasan mereka seperti alasan yang ada dalam hati gue.

          Entah dari mana asalnya gue jadi tertarik sama menulis. Gue nggak tau apa tulisan gue ini udah layak atau belum buat dipublikasi di dunia maya. Ah, bodo amat. Yang penting gue nggak copas dari blog tetangga. Karena menurut gue sebagus apapun blog tetangga, akan lebih puas jika isi blog kita itu adalah hasil tulisan kita sendiri. Nggak peduli tulisan kita itu bagus atau belum.
          Awalnya gue kira ngeblog itu mudah. Tinggal nulis terus publikasikan. Dan orang-orang bakal bisa baca tulisan gue. Dan otomatis visitor di blog gue jadi melimpah. Tapi gue salah. Ternyata jadi blogger nggak segampang jalan di atas tanah. Katanya kunci utama jadi blogger hebat adalah punya ide kreatif. Tapi gue rasa gue jauh dari kategori itu. Apalagi gue ini suka bingung sendiri dengan apa yang gue tulis. “Nah, yang nulis aja bingung. Apalagi yang baca?”
          Udah hampir setahun gue jadi seorang blogger. Tapi udah beberapa kali gue bikin blog. Ya, itu karena gue lupa kata sandi blog gue sendiri. Entah udah berapa kali gue bikin blog. Tapi saat ini gue udah punya blog yang tetap. Dengan kata sandi yang nggak ribet tapi gue yakin nggak bakalan ada orang yang tau kata sandi gue.
          Memang belum lama gue berkecimpung di dunia ini. Tapi belum bisa juga dikatakan baru. Tapi yang gue heranin adalah kenapa postingan dari blog gue nggak ada yang ngasih komentar. Apa karena tulisan gue yang terlalu gitu-gitu aja ya? Atau emang bukan takdir gue jadi blogger? Atau apa gue perlu komentarin postingan gue sendiri pake anonim biar blog gue adak ramean dikit? Ah, memalukan.
          Gue udah posting semua tulisan gue. Mulai dari cerpen, renungan sampai pada curhatan hati gue yang paling dalam. Tapi yang bikin gue nyesek, dari belasan postingan gue, cuma ada satu komentar. Dan itupun gue sendiri yang komentar pake anonim. Awalnya sih gue iseng. Kenapa tulisan gue nggak ada yang komentar? Apa karena ada kesalahan teknis (gue coba positive think)? Terus gue iseng komentar di salah satu postingan gue sendiri. Kok komentarnya munculnya? Sial, ternyata memang nggak ada yang komentarin postingan gue.
          Setelah kejadian itu gue jadi mendapat inspirasi. Inspirasi bagi gue adalah matahari yang muncul di kala langit sedang mendung. Di otak gue tiba-tiba muncul niat buat komentarin semua postingan gue dengan anonim atau akun samaran gue. Tapi sebagai blogger sejati gue nggak boleh kayak gitu. Hal itu memalukan. Dan gue bakalan terus setia menunggu datangnya sang komentator pertama setelah komentar gue sendiri pake anonim.
          Udah belasan tulisan asli gue yang gue post ke blog. Tapi nggak ada satupun komentar. Bahkan gue udah promosiin blog gue di facebook, twitter dan ask.fm. Tapi mungki Cuma gue yang setia ngunjungin blog gue sendiri dan membaca tulisan-tulisan gue yang nggak pernah bikin gue bosen. Tapi mungkin tulisan gue bisa seketika buat orang lain yang membacanya jadi kentut terpingkal-pingkal. Eh maksud gue tertawa terpingkal-pingkal. Bukan tertawa karena lucu, tapi karena konyolnya gue yang masih setia ngepost walaupun nggak ada respon dari pembaca.
          Gue sih nggak masalah bacaan gue ini dinilai jelek atau buruk. Yang gue masalahin adalah apa salah gue sampai saat ini nggak ada satupun yang komentar di postingan gue? Apa blog gue adalah blog yang terkutuk? Oh My God.
Ini hasil komentar gue sebagai anonim

          Gue rasa cukup sekian curahan hati gue sebagai seorang blogger yang blognya krik-krik. Lain waktu gue pasti post lagi curahan hati gue. For readers, please leave a comment J

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Nih, tak komen... wkwkwk

Unknown mengatakan...

Makasih udam mampir dan ngasih komen :)

Anis Fahrudin mengatakan...

Hahaha, kmu lucu. :v

Posting Komentar

Share on :