Share
7:35:00 PM

Kata Sambutan Untuk Sang Komentator

            Malam itu gue kembali buka blog gue, berharap ada malaikat baik yang ngasih komentar pada salah satu postingan gue. Yah, ngayal dikit boleh, kan? Bukankah seorang penulis itu juga seorang penghayal? Pemimpi yang kadang idenya ngaco? Yah, kayak gue yang ngaco sampe-sampe jadi kacau. Gubraakkk…

            Gue nggak nyangka banget ternyata ada kakak kelas gue yang ngasih komentar di blog gue. Dia itu salah satu kakak kelas gue yang kocak. Panggilannya Kak Elis atau kadang Kak Suha. Namanya tidak singkat dan padat. Tapi panjang dan bertele-tele. “Hehehe… maaf Kak Suha. Tapi bener Kak. Gue nggak pernah hafal nama panjang Kakak.”

            Kak Suha ini juga dulunya suka nulis di blognya sendiri. Tapi entah kenapa sekarang katanya dia malas banget nulis postingan baru di blognya. Padahal setahu gue, kakak kelas gue ini puitis banget. Sampe bercandapun bahasanya puitis.
            Selang beberapa hari, gue nerima komentar di salah satu postingan gue yang berjudul “Catatan Hati Seorang Blogger”. Di postingan itu ada dua komentar. Yang pertama dari mantan kakak kelas gue juga yang sekarang lagi kuliah di ITS jurusan teknik perkapalan, namanya Mohammad Adam Kharisma. Nggak salah dia kuliah di situ, karena dia memang super pintar. Sampe-sampe temen-temennya waktu kelas 12 IPA 3 manggil dia “Profesor”. Hahaha… “I’m sorry Prof.”
            Mas Profesor ini berkaca mata, menandakan kalau dia rajin membaca buku. “Buku aja rajin dibaca, apalagi isi hati lo”. Walaupun komentarnya hanya emot senyum J tapi gue makasih banget karena udah baca dan ngasih komentar di postingan gue. Mungkin Mas Profesor ini bisa baca isi hati gue yang lagi nyesek banget karena nggak ada yang ngasih komentar di postingan gue. Terus hatinya tergerak buat ngasih komentar walaupun mungkin tak berminat. Makanya dia Cuma kasih emot senyum. “Thanks, Prof J .”
            Setelah beberapa menit, ada komentar lagi dari anonim. Si anonim ini kayaknya juga kepaksa komentar di blog gue. Kelihatan dari isi komentarnya. Mungkin alasan dia komentar ya sama dengan alasan Mas Profesor tadi, yaitu kasihan sama gue yang meratapi blog gue yang super kriiik-kriiik. Tapi gue curiga kenapa si anonim komentarnya hanya selang beberapa menit dari komentar Mas Profesor.


            Setelah gue introgasi, sang Profesor ngaku kalo yang komentar jadi anonim itu dia. Ah, sial! Ternyata komentator di blog gue baru dua orang. But, thanks to Kak Suha and Mas Profesor.

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Ngarep banget di komen :v

Unknown mengatakan...

Ya beginilah, derita seorang blogger yg nggak kreatif :D
but thanks ya anon, udah mampir ({})

Unknown mengatakan...

Dita ditaaa :D
koment balik di blogku dong, hehe

Unknown mengatakan...

Blogmu apa?

Posting Komentar

Share on :