Malam itu gue kembali
buka blog gue, berharap ada malaikat baik yang ngasih komentar pada salah satu
postingan gue. Yah, ngayal dikit boleh, kan? Bukankah seorang penulis itu juga
seorang penghayal? Pemimpi yang kadang idenya ngaco? Yah, kayak gue yang ngaco
sampe-sampe jadi kacau. Gubraakkk…
Gue nggak nyangka
banget ternyata ada kakak kelas gue yang ngasih komentar di blog gue. Dia itu
salah satu kakak kelas gue yang kocak. Panggilannya Kak Elis atau kadang Kak
Suha. Namanya tidak singkat dan padat. Tapi panjang dan bertele-tele. “Hehehe…
maaf Kak Suha. Tapi bener Kak. Gue nggak pernah hafal nama panjang Kakak.”
Kak Suha ini juga
dulunya suka nulis di blognya sendiri. Tapi entah kenapa sekarang katanya dia
malas banget nulis postingan baru di blognya. Padahal setahu gue, kakak kelas
gue ini puitis banget. Sampe bercandapun bahasanya puitis.
Selang beberapa hari,
gue nerima komentar di salah satu postingan gue yang berjudul “Catatan Hati
Seorang Blogger”. Di postingan itu ada dua komentar. Yang pertama dari mantan
kakak kelas gue juga yang sekarang lagi kuliah di ITS jurusan teknik perkapalan,
namanya Mohammad Adam Kharisma. Nggak salah dia kuliah di situ, karena dia
memang super pintar. Sampe-sampe temen-temennya waktu kelas 12 IPA 3 manggil
dia “Profesor”. Hahaha… “I’m sorry Prof.”
Mas Profesor ini
berkaca mata, menandakan kalau dia rajin membaca buku. “Buku aja rajin dibaca,
apalagi isi hati lo”. Walaupun komentarnya hanya emot senyum J tapi gue makasih banget karena udah baca dan ngasih
komentar di postingan gue. Mungkin Mas Profesor ini bisa baca isi hati gue yang
lagi nyesek banget karena nggak ada yang ngasih komentar di postingan gue.
Terus hatinya tergerak buat ngasih komentar walaupun mungkin tak berminat.
Makanya dia Cuma kasih emot senyum. “Thanks, Prof J .”
Setelah beberapa menit,
ada komentar lagi dari anonim. Si anonim ini kayaknya juga kepaksa komentar di
blog gue. Kelihatan dari isi komentarnya. Mungkin alasan dia komentar ya sama
dengan alasan Mas Profesor tadi, yaitu kasihan sama gue yang meratapi blog gue
yang super kriiik-kriiik. Tapi gue curiga kenapa si anonim komentarnya hanya
selang beberapa menit dari komentar Mas Profesor.
Setelah gue introgasi,
sang Profesor ngaku kalo yang komentar jadi anonim itu dia. Ah, sial! Ternyata
komentator di blog gue baru dua orang. But, thanks to Kak Suha and Mas
Profesor.
4 komentar:
Ngarep banget di komen :v
Ya beginilah, derita seorang blogger yg nggak kreatif :D
but thanks ya anon, udah mampir ({})
Dita ditaaa :D
koment balik di blogku dong, hehe
Blogmu apa?
Posting Komentar