Share
7:23:00 PM

Apakah Kita Punya Kesempatan Sama?

                Pernahkah sahabat sekalian mendengar keluhan dari keluarga, teman atau siapa saja tentang ketidakadilan hidup mereka? Saya yakin pasti pernah atau bahkan sering. Atau mungkin sahabat sendiri yang memiliki keluhan tersebut?
                Sahabat, kita tak pernah bisa memilih menjadi siapa, apa dan bagaimana. Dan kita tak bisa memilih dari keluarga mana kita akan terlahir. Jika kita bisa memilih, kita tentu akan memilih untuk dilahirkan dari keluarga yang kaya, terhormat dan berpendidikan tinggi.

                Mereka yang dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu atau bahkan sangat miskin pasti ingin dilahirkan dari keluarga yang kaya. Sementara mereka yang dilahirkan dari keluarga kaya, belum tentu mereka bersyukur atas keadaan mereka.
                Lantas, apa kita punya kesempatan sama? Sesungguhnya iya. Hanya saja jalan yang akan kita lalui berbeda. Ada seseorang yang jalannya mencapai kebahagiaan harus melalui jalan yang terjal berkerikil tajam yang mampu menggores telapak kaki. Atau turun jurang dan kemudian naik lagi. Namun ada juga yang jalannya sangat mulus dan lurus dalam mencapai kebahagiaan.
                Sahabat, sesungguhnya kita memiliki kesempatan yang sangat nyaris sama. Hanya saja terkadang Tuhan membuat variasi dalam cerita hidup kita. Untuk apa?
                Tuhan ingin menguji kuatnya iman dan keyakinan kita. Mereka yang kaya diuji Tuhan dengan harta benda dan tahta yang mereka miliki. Apakah mereka masih mengingat Tuhannya ketika hidupnya telah dipenuhi fasilitas mewah? Apakah mereka mau berbagi dengan sesama ketika semua harta bendanya adalah hasil kerja kerasnya? Apakah mereka mau pergi ke tanah suci (bagi muslim) untuk melengkapi atau dan menyempurnakan ibadahnya saat tiket ke Paris telah di tangan?
                Dan mereka yang tak bergelimang hartapun tak luput dari ujian Tuhan. Mereka diuji, apakah mereka tetap bersyukur saat gubuk mereka hampir roboh? Tetap tersenyum saat perut mereka meronta-ronta meminta makan? Apakah mereka tetap bekerja dengan halal saat setan dan iblis membujuk untuk bekerja dengan menghalalkan segala cara? Apakah mereka tetap berdoa ketika apa yang mereka minta tak kunjung terkabul?
                Sesungguhnya Tuhan itu Maha Adil. Hanya saja Tuhan telah memberi kita porsi yang berbeda. Namun semua itu tak terlepas dari tujuan untuk menguji umat-Nya.

0 komentar:

Posting Komentar

Share on :