Welcome to my blog. Happy reading :)
Categories
- Cerpen Cinta (8)
- Cerpen Keluarga (5)
- Cerpen Persahabatan (1)
- Curhat (6)
- Puisi (2)
- Renungan (4)
Assalamualaikum. Here about me :)
Labels
- Cerpen Cinta (8)
- Cerpen Keluarga (5)
- Cerpen Persahabatan (1)
- Curhat (6)
- Puisi (2)
- Renungan (4)
Diberdayakan oleh Blogger.
7:19:00 PM
Ketika aku melangkah, aku tahu aku sedang bergerak
Bergerak untuk menyongsong hari esok yang tak tentu
bersahabat
Aku terus bergerak walau kadang aku berputar di tempat
yang sama
Karena inilah penjelajahan
Tapi penjelajahan untuk apa?
Tentu saja penjelajahan untuk menemukan apa tujuanku
menjelajah
Jadi, aku belum tahu apa tujuanku menjelajah?
Aku sungguh tak tahu karena Rajaku hanya mengutusku
untuk tetap berjalan
Sebelun Dia menutusku kembali
Sulit dipercaya bahwa aku berjalan tanpa tujuan dan arah
Label: Puisi
8:00:00 PM
Entah kenapa semua orang di dunia ini
pengen jadi blogger. Mulai dari mereka yang alay sampai mereka yang kalem dan
jenius. Apa mungkin mereka ingin menjadi popular di dunia maya? Ah, rasanya
alasan mereka seperti alasan yang ada dalam hati gue.
Label: Curhat
6:32:00 PM
Sebagai seorang
pelajar, udah jelas jadi kewajiban gue buat pergi ke sekolah, menunaikan
kewajiban. Walaupun terkadang aslinya gue malas banget harus pulang pergi
nempuh jarak yang kurang lebih 19 kilometer. Tapi mau gimana lagi. gue sendiri
yang dulunya ngotot milih sekolah itu. Tak lain dan tak bukan karena itu
sekolah paling favorit di kota gue. Bukan karena tempat orang-orang kaya. Tapi
emang kualitas pendidikannya udah diakui orang-orang.
Label: Curhat
12:53:00 PM
Dari kecil hidupku tergolong mewah.
Dengan orang tua yang berpenghasilan tinggi, rumah besar dan mewah beserta
fasilitas-fasilitas mewah lainnya membuatku memiliki sifat sedikit manja. Orang
tuaku selalu memenuhi segala permintaanku, termasuk memberiku mobil mewah saat
ulang tahunku yang ke-16. Namun aku baru boleh mengendarai mobilku itu ketika
aku sudah mendapatkan SIM nanti.
Label: Cerpen Keluarga
12:24:00 PM
Ibu adalah sosok yang paling
dekat dengan kita. Bagaimana tidak? Ibu selalu ada ketika kita butuh. Tak peduli
betapa lelah tubuhnya, ketika kita panggil, ia selalu datang. Pernahkah kita
berpikir apa jadinya bila tak ada sosok ibu di dunia? Akan seperti apakah kita?
Bisakah kita seperti ini tanpanya?
Label: Renungan
7:23:00 PM
Pernahkah
sahabat sekalian mendengar keluhan dari keluarga, teman atau siapa saja tentang
ketidakadilan hidup mereka? Saya yakin pasti pernah atau bahkan sering. Atau
mungkin sahabat sendiri yang memiliki keluhan tersebut?
Sahabat,
kita tak pernah bisa memilih menjadi siapa, apa dan bagaimana. Dan kita tak
bisa memilih dari keluarga mana kita akan terlahir. Jika kita bisa memilih,
kita tentu akan memilih untuk dilahirkan dari keluarga yang kaya, terhormat dan
berpendidikan tinggi.
Label: Renungan
9:52:00 PM
Samar-samar terdengar suara isak
tangis dari balik dinding yang tak seberapa tinggi itu. Dinding itu adalah
sebuah pagar pembatas antara tempat parkir sekolah dan area luar sekolah. Di
salah satu bagian dinding itu terdapat sebuah pintu. Dibalik pintu itulah suara
isak tangis itu terdengar.
Perlahan-lahan Fandy mendekati pintu
itu. Kemudian ia menempelkan telinganya pada pintu dan mulai mendengarkan suara
isak itu.
“Ri… Apa itu kamu?” tanyanya dengan
suara pelan.
“Aku tau itu kamu, Fan. Tapi kali
ini kumohon jangan ganggu aku dulu. Aku pengen sendirian,” jawab si pemilik
isak tangis itu.
Label: Cerpen Persahabatan
10:00:00 PM
Aku terbangun dari tidurku karena mendengar suara berisik.
Ah,rasanya belum puas aku tidur. Aku mengusap-usap mataku yang sangat terasa
berat untuk dibuka. Aku melihat jam dinding yang tergantung di dinding kamarku.
Ternyata masih jam satu dini hari.
Telingaku sudah sering mendengar suara seperti itu. Suara
cek-cok mulut yang terkadang disertai suara benda yang dibanting. Dan akupun
tahu itu suara Papa dan Mamaku. Dua bulan terakhir ini mereka memang sering
bertengkar. Tak jarang aku mendengar mamaku menuduh papaku berselingkuh.
Sedangkan papaku tak tinggal diam saja. Papa menyebut mamaku istri durhaka.
Label: Cerpen Cinta
9:59:00 PM
Aku mengintip Nenek dan Ayahku yang sedang berbincang dari
balik bilik bambu. Aku tahu dan mendengar apa yang mereka perbincangkan. Mereka
sedang memperbincangkan keadaan ekonomi keluarga kami yang memang sedang
mengalami kesulitan.
Kesulitan ini dialami keluargaku sejak rumahku dan toko-toko
Ayahku terbakar. Entah manusia kejam mana yang tega melakukan semua itu.
Setelah kami jatuh miskin, Ibuku memutuskan untuk menjadi TKI di Luar Negeri.
Namun beberapa bulan setelah keberangkatan Ibu, sebuah surat datang yang
diperuntukkan Ayahku. Surat itu berisi pemberitahuan Ibuku. Ternyata Ibuku
telah menikah dengan majikannya. Entah setan apa yang merasuki Ibuku sehingga
tega berbuat yang sedemikian itu.
Label: Cerpen Keluarga
9:58:00 PM
“Lo tahun baru mau kemana, Vir?” Tanya Rena padaku.
“Entahlah.
Mungkin Papaku ngajakin ke tempat bersalju untuk menghabiskan bulan pertama di
tahun baru disana.” Jawabku singkat.
Sesungguhnya
aku malas mengikuti papaku untuk ke Eropa. Menghabiskan malam tahun baru di
tempat dingin yang suhunya hanya beberapa derajat bahkan minus itu membosankan
bagiku. Bagi gadis usia 18 tahun yang cinta fashion ini. Apalagi harus memakai
baju tebal dan penutup kepala agar telingaku terlindung dari dingin ketika
keluar rumah. Tapi kalau tidak ikut ke Eropa, aku akan kehilangan kesempatan
belanja di sana.
Label: Cerpen Cinta
9:57:00 PM
Aku tinggal di
sebuah kota di komplek yang mayoritas pemilik rumahnya adalah kalangan
pengusaha. Aku tinggal bersama mama dan seorang pembantu karena Papaku kembali
ke Amerika setelah papa dan mamaku bercerai. Mereka bercerai ketika aku berumur
12 tahun. Samapi beberapa bulan setelah mereka cerai aku mengalami tekanan
batin sampai aku harus opname di rumah sakit untuk beberapa minggu.
Label: Cerpen Keluarga
9:55:00 PM
Aku
terus memandangi hujan yang turun melalui jendela kamar yang tertutup oleh
kaca. Jemariku menyentuh kaca itu. Terasa dingin di jariku. Padahal ini
seharusnya sudah memasuki awal musim kemarau. Namun hujan berintensitas sedang
masih sering turun.
Ku dengar
suara ponsel Wina berbunyi. Aku membalikkan badanku dan meraih ponsel tersebut.
Ada satu pesan dari orang bernama Angga. Aku baca pesan itu. “Sore Wina, lagi apa? Jaga kesehatan ya,
hujan masih sering turun walaupun seharusnya sudah memasuki musim kemarau.
Jangan lupa minum vitamin C.” itulah pesan yang aku baca.
“Ih,
Rena curang. Ngapain coba baca-baca pesan gue.” Kata Wina seraya merebut
ponselnya yang masih kupegang.
Label: Cerpen Cinta
9:52:00 PM
Semua orang tahu bahwa aku termasuk anak yang berbakti. Aku
kuliah di sebuah PTN di kota. Orang tuaku tergolong orang yang mampu. Dalam
artian mampu memenuhi semua kebutuhan dan keinginanku.
Kehidupanku
berjalan biasa-biasa saja. Sampai akhirnya aku bertemu seseorang ketika aku
menunggu bus di halte. Mungkin karena aku pulang terlalu malam jadi bus tidak
ada yang melintas. Sampai berjam-jam aku menunggu bus. Tiba-tiba datang dua
orang yang menghampiriku.
“Mau
kemana Non? Malam-malam kok sendirian. Ikut kami yuk.” Kata salah seorang
tersebut.
“Enggak
Bang. Saya lagi nunggu bus.” Kataku tetap santai.
Mereka
mendekatiku dan mencoba menggangguku. Aku berteriak dan mencoba
Label: Cerpen Cinta
9:50:00 PM
Mereka selalu bilang kalau hidup itu hanya sekali, ngapain
dibuat susah? Aku sealiran dengan mereka dalam menjalani hidupku. Aku membuat
masa mudaku semenyenangkan mungkin. Mengekspresikan segala isi hati dan
pikiranku.
Tapi orang tuaku selalu salah menilaiku. Mereka bilang aku
tak beretika, salah pergaulan, dan bal.. bla.. bla. Tapi aku tak peduli apa
yang mereka katakan. Asalkan uang saku tetep mengalir deras.
Label: Cerpen Cinta
12:28:00 AM
Aku membuka mataku, namun
rasanya berat sekali. Mungkin karena aku masih mengantuk. Iya, tadi malam aku
pulang terlalu malam karena Anthony mengajakku ke rumahnya untuk dikenalkan
kepada orang tuanya. Aku ingin memejamkan mataku lebih lama lagi. Namun ini
hari Senin, aku harus sekolah.
Aku segera beranjak dari kamarku dan segera menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi aku ke meja makan. Papa dan mamaku sudah menungguku disana. Aku segera menghabiskan sarapanku dan segera berangkat sekolah.
Aku segera beranjak dari kamarku dan segera menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi aku ke meja makan. Papa dan mamaku sudah menungguku disana. Aku segera menghabiskan sarapanku dan segera berangkat sekolah.
Label: Cerpen Cinta
12:19:00 AM
Siang itu dia hanya tidur malas-malasan di dalam kamarnya.
Entah apa yang sedang dia pikirkan saat ini. Seperti ada sesuatu yang
mengganggu pikirannya. Sehingga dia terlihat begitu gelisah. Padalah tak
biasanya dia seperti itu. Yah, Kevin menang dikenal sebagai remaja yang selalu
riang dan ramah terhadap siapapun. Tapi sikapnya kali ini tampak terlihat
sangat berbeda.
Akhirnya
dia mengambil handphonenya yang tergeletak di atas bantal tempat tidurnya. Lalu
dia menghubungi seseorang entah siapa. Dan dia berbicara dengan seseorang di
seberang sana. “ Iya. Nanti aku jemput di rumah kamu jam tujuh ya. Jangan lupa
jam tujuh. Iya, iya. Oh nggak usah aku jemput? Oke deh,” Itulah kata-katanya
dengan seseorang melalui handphonenya.
Label: Cerpen Cinta
Langganan:
Postingan (Atom)