Share
7:35:00 PM

Kata Sambutan Untuk Sang Komentator

            Malam itu gue kembali buka blog gue, berharap ada malaikat baik yang ngasih komentar pada salah satu postingan gue. Yah, ngayal dikit boleh, kan? Bukankah seorang penulis itu juga seorang penghayal? Pemimpi yang kadang idenya ngaco? Yah, kayak gue yang ngaco sampe-sampe jadi kacau. Gubraakkk…

7:19:00 PM

Langkahku

Ketika aku melangkah, aku tahu aku sedang bergerak
Bergerak untuk menyongsong hari esok yang tak tentu bersahabat
Aku terus bergerak walau kadang aku berputar di tempat yang sama
Karena inilah penjelajahan
Tapi penjelajahan untuk apa?
Tentu saja penjelajahan untuk menemukan apa tujuanku menjelajah
Jadi, aku belum tahu apa tujuanku menjelajah?
Aku sungguh tak tahu karena Rajaku hanya mengutusku untuk tetap berjalan
Sebelun Dia menutusku kembali
Sulit dipercaya bahwa aku berjalan tanpa tujuan dan arah

8:00:00 PM

Catatan Hati Seorang Blogger

          Entah kenapa semua orang di dunia ini pengen jadi blogger. Mulai dari mereka yang alay sampai mereka yang kalem dan jenius. Apa mungkin mereka ingin menjadi popular di dunia maya? Ah, rasanya alasan mereka seperti alasan yang ada dalam hati gue.

6:32:00 PM

Orang-orang Meyebalkan

Sebagai seorang pelajar, udah jelas jadi kewajiban gue buat pergi ke sekolah, menunaikan kewajiban. Walaupun terkadang aslinya gue malas banget harus pulang pergi nempuh jarak yang kurang lebih 19 kilometer. Tapi mau gimana lagi. gue sendiri yang dulunya ngotot milih sekolah itu. Tak lain dan tak bukan karena itu sekolah paling favorit di kota gue. Bukan karena tempat orang-orang kaya. Tapi emang kualitas pendidikannya udah diakui orang-orang.

12:53:00 PM

Terima Kasih Untuk Nyawa Keduaku

            Dari kecil hidupku tergolong mewah. Dengan orang tua yang berpenghasilan tinggi, rumah besar dan mewah beserta fasilitas-fasilitas mewah lainnya membuatku memiliki sifat sedikit manja. Orang tuaku selalu memenuhi segala permintaanku, termasuk memberiku mobil mewah saat ulang tahunku yang ke-16. Namun aku baru boleh mengendarai mobilku itu ketika aku sudah mendapatkan SIM nanti.

12:24:00 PM

Sosok Ibu Saat Kita Lahir

        Ibu adalah sosok yang paling dekat dengan kita. Bagaimana tidak? Ibu selalu ada ketika kita butuh. Tak peduli betapa lelah tubuhnya, ketika kita panggil, ia selalu datang. Pernahkah kita berpikir apa jadinya bila tak ada sosok ibu di dunia? Akan seperti apakah kita? Bisakah kita seperti ini tanpanya?

7:23:00 PM

Apakah Kita Punya Kesempatan Sama?

                Pernahkah sahabat sekalian mendengar keluhan dari keluarga, teman atau siapa saja tentang ketidakadilan hidup mereka? Saya yakin pasti pernah atau bahkan sering. Atau mungkin sahabat sendiri yang memiliki keluhan tersebut?
                Sahabat, kita tak pernah bisa memilih menjadi siapa, apa dan bagaimana. Dan kita tak bisa memilih dari keluarga mana kita akan terlahir. Jika kita bisa memilih, kita tentu akan memilih untuk dilahirkan dari keluarga yang kaya, terhormat dan berpendidikan tinggi.

9:52:00 PM

Andai Diary Bisa Bercerita

            Samar-samar terdengar suara isak tangis dari balik dinding yang tak seberapa tinggi itu. Dinding itu adalah sebuah pagar pembatas antara tempat parkir sekolah dan area luar sekolah. Di salah satu bagian dinding itu terdapat sebuah pintu. Dibalik pintu itulah suara isak tangis itu terdengar.
            Perlahan-lahan Fandy mendekati pintu itu. Kemudian ia menempelkan telinganya pada pintu dan mulai mendengarkan suara isak itu.
            “Ri… Apa itu kamu?” tanyanya dengan suara pelan.
            “Aku tau itu kamu, Fan. Tapi kali ini kumohon jangan ganggu aku dulu. Aku pengen sendirian,” jawab si pemilik isak tangis itu.

10:00:00 PM

You're My Candle

Aku terbangun dari tidurku karena mendengar suara berisik. Ah,rasanya belum puas aku tidur. Aku mengusap-usap mataku yang sangat terasa berat untuk dibuka. Aku melihat jam dinding yang tergantung di dinding kamarku. Ternyata masih jam satu dini hari.
Telingaku sudah sering mendengar suara seperti itu. Suara cek-cok mulut yang terkadang disertai suara benda yang dibanting. Dan akupun tahu itu suara Papa dan Mamaku. Dua bulan terakhir ini mereka memang sering bertengkar. Tak jarang aku mendengar mamaku menuduh papaku berselingkuh. Sedangkan papaku tak tinggal diam saja. Papa menyebut mamaku istri durhaka.

9:59:00 PM

Surat Terakhir Dari Ayah

Aku mengintip Nenek dan Ayahku yang sedang berbincang dari balik bilik bambu. Aku tahu dan mendengar apa yang mereka perbincangkan. Mereka sedang memperbincangkan keadaan ekonomi keluarga kami yang memang sedang mengalami kesulitan.
Kesulitan ini dialami keluargaku sejak rumahku dan toko-toko Ayahku terbakar. Entah manusia kejam mana yang tega melakukan semua itu. Setelah kami jatuh miskin, Ibuku memutuskan untuk menjadi TKI di Luar Negeri. Namun beberapa bulan setelah keberangkatan Ibu, sebuah surat datang yang diperuntukkan Ayahku. Surat itu berisi pemberitahuan Ibuku. Ternyata Ibuku telah menikah dengan majikannya. Entah setan apa yang merasuki Ibuku sehingga tega berbuat yang sedemikian itu.

9:58:00 PM

Selamat Tingga January

“Lo tahun baru mau kemana, Vir?” Tanya Rena padaku.
                “Entahlah. Mungkin Papaku ngajakin ke tempat bersalju untuk menghabiskan bulan pertama di tahun baru disana.” Jawabku singkat.
                Sesungguhnya aku malas mengikuti papaku untuk ke Eropa. Menghabiskan malam tahun baru di tempat dingin yang suhunya hanya beberapa derajat bahkan minus itu membosankan bagiku. Bagi gadis usia 18 tahun yang cinta fashion ini. Apalagi harus memakai baju tebal dan penutup kepala agar telingaku terlindung dari dingin ketika keluar rumah. Tapi kalau tidak ikut ke Eropa, aku akan kehilangan kesempatan belanja di sana.

9:57:00 PM

Kado Buat Mama

Aku tinggal di sebuah kota di komplek yang mayoritas pemilik rumahnya adalah kalangan pengusaha. Aku tinggal bersama mama dan seorang pembantu karena Papaku kembali ke Amerika setelah papa dan mamaku bercerai. Mereka bercerai ketika aku berumur 12 tahun. Samapi beberapa bulan setelah mereka cerai aku mengalami tekanan batin sampai aku harus opname di rumah sakit untuk beberapa minggu.

9:55:00 PM

Cinta Yang Sama

                Aku terus memandangi hujan yang turun melalui jendela kamar yang tertutup oleh kaca. Jemariku menyentuh kaca itu. Terasa dingin di jariku. Padahal ini seharusnya sudah memasuki awal musim kemarau. Namun hujan berintensitas sedang masih sering turun.
                Ku dengar suara ponsel Wina berbunyi. Aku membalikkan badanku dan meraih ponsel tersebut. Ada satu pesan dari orang bernama Angga. Aku baca pesan itu. “Sore Wina, lagi apa? Jaga kesehatan ya, hujan masih sering turun walaupun seharusnya sudah memasuki musim kemarau. Jangan lupa minum vitamin C.” itulah pesan yang aku baca.
                “Ih, Rena curang. Ngapain coba baca-baca pesan gue.” Kata Wina seraya merebut ponselnya yang masih kupegang.

9:52:00 PM

Bidadari Surga

Semua orang tahu bahwa aku termasuk anak yang berbakti. Aku kuliah di sebuah PTN di kota. Orang tuaku tergolong orang yang mampu. Dalam artian mampu memenuhi semua kebutuhan dan keinginanku.
                Kehidupanku berjalan biasa-biasa saja. Sampai akhirnya aku bertemu seseorang ketika aku menunggu bus di halte. Mungkin karena aku pulang terlalu malam jadi bus tidak ada yang melintas. Sampai berjam-jam aku menunggu bus. Tiba-tiba datang dua orang yang menghampiriku.
                “Mau kemana Non? Malam-malam kok sendirian. Ikut kami yuk.” Kata salah seorang tersebut.
                “Enggak Bang. Saya lagi nunggu bus.” Kataku tetap santai.
                Mereka mendekatiku dan mencoba menggangguku. Aku berteriak dan mencoba

9:50:00 PM

Andai Aku Jadi Imammu

Mereka selalu bilang kalau hidup itu hanya sekali, ngapain dibuat susah? Aku sealiran dengan mereka dalam menjalani hidupku. Aku membuat masa mudaku semenyenangkan mungkin. Mengekspresikan segala isi hati dan pikiranku.
Tapi orang tuaku selalu salah menilaiku. Mereka bilang aku tak beretika, salah pergaulan, dan bal.. bla.. bla. Tapi aku tak peduli apa yang mereka katakan. Asalkan uang saku tetep mengalir deras.

12:28:00 AM

Aku Yang Akan Jadi Cerminmu



Aku membuka mataku, namun rasanya berat sekali. Mungkin karena aku masih mengantuk. Iya, tadi malam aku pulang terlalu malam karena Anthony mengajakku ke rumahnya untuk dikenalkan kepada orang tuanya. Aku ingin memejamkan mataku lebih lama lagi. Namun ini hari Senin, aku harus sekolah.
                Aku segera beranjak dari kamarku dan segera menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi aku ke meja makan. Papa dan mamaku sudah menungguku disana. Aku segera menghabiskan sarapanku dan segera berangkat sekolah.

12:19:00 AM

Ujung Penantian


Siang itu dia hanya tidur malas-malasan di dalam kamarnya. Entah apa yang sedang dia pikirkan saat ini. Seperti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Sehingga dia terlihat begitu gelisah. Padalah tak biasanya dia seperti itu. Yah, Kevin menang dikenal sebagai remaja yang selalu riang dan ramah terhadap siapapun. Tapi sikapnya kali ini tampak terlihat sangat berbeda.
                Akhirnya dia mengambil handphonenya yang tergeletak di atas bantal tempat tidurnya. Lalu dia menghubungi seseorang entah siapa. Dan dia berbicara dengan seseorang di seberang sana. “ Iya. Nanti aku jemput di rumah kamu jam tujuh ya. Jangan lupa jam tujuh. Iya, iya. Oh nggak usah aku jemput? Oke deh,” Itulah kata-katanya dengan seseorang melalui handphonenya.